Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

13 Juni 2015

Menua Dengan Elegan


Mak Yut 1 Nov 2009
Bagi sebagian orang menua adalah sesuatu yang sangat ditakuti. Terkadang orangpun marah jika disebut tua. Apalagi disebut “boros”. Sering kali saya dibuat tersenyum melihat kelakuan temen-temen yang sering “olok-olokan” soal siapa yang wajahnya yang paling boros. Sesekali mereka foto bareng dan foto itu dicek dengan menggunakan aplikasi atau web “howold.net”. mereka akan memasang wajah seimut mungkin agar terlihat lebih muda. Lucunya ada temen yang berkulit gelap walaupun usiannya masih 20-an tahun dan wajahnya diimut-imutkan tetap saja terdeteksi tua terlihat mendekati 40 hasilnya. Dan dia selalu minta difoto ulang. 
Untuk sebagian kaum berada khususnya wanita, mereka rela mengeluarkan biaya besar untuk perawatan wajah. Berbagai produk yang menjanjikan dapat menunda penuaan dini maupun mampu membuat wajah terlihat lebih muda laris manis dipasaran, padahal semua itu tidak ada yang murah. Berbagai terapi untuk mempertahankan wajah awet mudapun ramai diminati. Seringkali bahkan ada yang tertipu, bukannya menjadi awwet muda namun jadi rusak muka mereka. Karena bisnis produk-produk kecantikan dengan harga murah sangatlah menjanjikan. Banyak produk-produk palsu yang beredar di masyarakat. 
Padahal menjadi tua adalah sebuah kepastian bagi semua makhluk yang diberi umur panjang. Sekuat apapun usaha kita menghindarinya, sehebat apapun cara kita menundanya, dan sebanyak berapapun biaya yang kita keluarkan, kita tetap akan menua dengan sendirinya. Jika menjadi tua adalah sebuah kepastian, mengapa kita malah berusaha menghindari dan menundanya? Mengapa kita tidak berusaha menjadi tua dengan elegan.
Menjadi tua adalah sebuah kehidupan, sedangkan menjadi dewasa adalah sebuah pengalaman. Menua tidak serta merta membuat kita menjadi dewasa dlam berfikir maupun bertindak. Menua adalah siklus hidup yang tidak terelakkan dari tubuh setiap makhluk. Namun dewasa adalah pertumbuhan akal yang dibentuk dari pengalaman hidup dan proses berfikir. Karena orang yang kaya akan pengalaman tidak juga serta merta menjadi dewasa, jika mereka tidak mau mengambil ibroh dari pengalaman itu. Proses mengambil ibroh inilah yang disebut “berfikir”. 
“Jika kecantikan seseorang saat muda terdapat pada fisiknya, maka kecantikan saat tua terletak pada hatinya.”